Posted by Gde Juliartha • 3 min read
Kehadiran film Jumbo memberikan optimisme terhadap industri film animasi di Indonesia. Perolehan penonton Jumbo sampai saat ini sudah melebihi 9 juta penonton yang membuatnya menjadi film Indonesia kedua terlaris sepanjang masa. Apa yang membuat film Jumbo berhasil menarik banyak penonton?
Grafik di atas memperlihatkan beberapa lonjakan jumlah penonton yang terjadi di akhir pekan dan libur panjang. Lonjakan terbesar bermula di akhir minggu kedua (12-13 April) sampai minggu ketiga (18-20 April) yang berkisar antara 400.000-500.000 penonton dalam sehari. Selain adanya perilaku menonton bersama keluarga, apa yang menjadi penyebab dari lonjakan ini?
Terlihat sedikit perbedaan komunikasi di sosial media Jumbo. Komunikasi marketing Jumbo di awal lebih banyak menceritakan proses behind the scene dan karya animasinya yang berkualitas dari kreator lokal. Namun memasuki minggu kedua penayangan, narasi cerita yang juga relate dengan orang dewasa mulai digaungkan. Strategi untuk menyasar audiens dewasa ini menjadi salah satu kunci sukses Jumbo meraup banyak penonton.
Cerita Jumbo yang beresonansi dengan penonton dewasa juga membuat mereka rela menjadi “buzzer organik”. Mereka menyebarkan demam “Jumbo” secara sukarela melalui meme, fanart, dan menyebarkan lagu soundtrack di media sosial hingga mendatangkan lebih banyak penonton lagi.
Jumbo mengangkat tema-tema cerita seperti kehilangan, mimpi, persahabatan, dan nostalgia ke masa kanak-kanak yang berhasil menyentuh sisi emosional penonton dewasa. Animasi yang ciamik menarik untuk audiens anak-anak, tapi tema-tema cerita ini yang menciptakan talkability melalui testimoni dan review penonton.
Sutradara Jumbo, Ryan Adriandhy, mengungkapkan bahwa “Jumbo ini film untuk kita, untuk anak-anak kita, dan untuk anak-anak yang ada dalam diri kita”. Quote ini menjadi sebuah tagline yang secara tepat dapat merangkum bagaimana Jumbo berhasil menciptakan koneksi emosional dengan berbagai kalangan usia.
Mengangkat tema-tema yang relevan untuk orang dewasa atau isu-isu hangat dunia di film animasi juga diterapkan oleh film-film Disney Pixar. Tema-tema seperti grief (Up), lingkungan (WALL-E), mental health (Inside Out), dan personal growth (Soul) sudah berhasil mematahkan persepsi film animasi yang dibuat hanya untuk anak-anak.
Apakah kamu sudah menonton Jumbo? Apa menurutmu yang membedakannya dengan film animasi lainnya?